Foto: Egypt Today. Kisah Perjalanan Imam Syafii Menuntut Ilmu (1). Pemakaman keluarga kerajaan Mesir Mohammad Ali Pasha atau Hosh al-Basha di Masjid Imam Syafii. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i yakni mazhab fikih dalam suni yang sangat banyak pengikutnya.
Imam Syafi'i lebih dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam masalah hukum Islam (fikih), tetapi tidak seutuhnya karena alasan ini, yakni keterkaitan fikih dengan ilmu kedokteran dalam kasus-kasus tertentu, Imam Syafi'i menggeluti ilmu-ilmu medis.
Imam Syafi'i juga belajar fiqih pada Yahya bin Husain yang merupakan murid dari al-Laits bin Sa'd, yang merupakan seorang ulama besar dalam ilmu fiqih di Mesir. Pada tahun 184 H, Imam Syafi'i didatangkan ke Baghdad karena dituduh menentang Daulah Abbasiyah, namun ia terbebas dari tuduhan.
Jika semua itu usai terlewati—dengan mutqin atau tuntas—maka dia bisa dikatakan lulus dalam mempelajari ilmu fikih mazhab Syafi'i. Dalam hal ini beliau mewanti-wanti tentang pentingnya Syaikhun Fattah (seorang guru yang mumpuni) dalam membimbing hingga gerbong akhir fikih mazhab Syafi'i.
Kecintaan Imam al-Syafi'i pada Bidang Fiqih dan Hadist. Besar di lingkungan ulama dan cendekiawan muslim, Imam al-Syafi'i kerap berguru pada ulama serta ahli sastra untuk belajar berbagai sastra Arab. Kecintaan Imam al-Syafi'i terhadap sastra Arab kelak akan mengantarkan sang guru besar lebih mudah memahami Al Quran dan Hadist.
Nasihat Imam Syafii tentang Ilmu, Belajar, dan Kemuliaannya Wisnu Arto Subari | Humaniora MI/Sumaryanto Bronto. Santri mengikuti kegiatan belajar-mengajar di Pondok Pesantren Ulul Ilmi Cendekia, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau. IMAM Syafii merupakan salah satu ulama salaf terbesar panutan umat Islam di dunia.
Belajar di Makkah. Di Makkah, Imam Syafi'i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya'irnya.
Imam Ibnu Hazm baru belajar serius ilmu agama ketika berusia 26 tahun. Ada yang bertanya pada Ibnul Mubarak, "Sampai kapan engkau belajar?" Beliau menjawab, "Sampai mati insya Allah."
Setelah kitab-kitab di atas berhasil dipelajari oleh thalib dengan mutqin, maka bisa dikatakan thalib tersebut telah lulus mempelajari fikih mazhab Imam Syafii. Dalam hal ini, Al-Habib Jufri mewanti-wanti hadirnya Syaikhun Fattah (seorang guru yang memumpuni) dalam membimbing hingga ke gerbong akhir fikih mazhab as-Syafi'i.
. phnb86w27g.pages.dev/851phnb86w27g.pages.dev/890phnb86w27g.pages.dev/106phnb86w27g.pages.dev/951phnb86w27g.pages.dev/926phnb86w27g.pages.dev/170phnb86w27g.pages.dev/979phnb86w27g.pages.dev/43phnb86w27g.pages.dev/677phnb86w27g.pages.dev/189phnb86w27g.pages.dev/283phnb86w27g.pages.dev/995phnb86w27g.pages.dev/398phnb86w27g.pages.dev/233phnb86w27g.pages.dev/715
belajar ilmu fiqih imam syafi i